Monday, May 18, 2015

Mepantigan Bali

Mepantigan adalah bentuk seni bela diri tradisional Bali yang melibatkan teknik fisik mirip dengan yang ditemukan dalam seni bela diri tradisi di seluruh dunia. Pencak tradisional Bali seperti itu Sitembak, 7 harian, dan Depok yang biasa juga disebut sebagai Tengklung dipadukanlah dengan drama, tari Bali dan musik gamelan, juga seni bela diri dari negara lain untuk menciptakan sebuah fenomena budaya yang sama sekali baru yang disebut Mepantigan, yang artinya saling membanting.

Peserta memakai seragam yang terdiri dari pakaian tradisional Bali, yaitu kain dililitkan seperti celana dan Udeng untuk bagian kepala jika bertanding atau pertunjukan. Pertunjukan bisa dilakukan di pantai, dalam lumpur sawah, atau di ruang terbuka. Untuk pertunjukan di Ubud dilakukan pada areal sawah yang penuh dengan lumpur sehingga mepantigan juga terkenal dengan Gulat Lumpur.
Meski belum banyak dikenal, sejatinya mepantigan sudah diikutsertakan dalam kejuaraan dunia. Itu dilakukan pada Agustus 2010 lalu dengan diikuti enam negara asing: Denmark, Jepang, Korea, Inggris, Swedia, dan Belanda.
Yang membedakan Mepantigan ini dengan pencak yang ada di Indonesia adalah lebih banyak mengutamakan kuncian dan bantingan, apalagi ditambah dengan paduan tradisional Bali menjadikan mepantigan semakin menarik dan patut anda coba.
Menurut Putu Witsen Widjaya, pendiri dan guru senior Mepantigan, siswa Mepantigan berevolusi sebagai manusia dan menghindari kekerasan sementara mengutamakan budidaya belas kasihan serta mampu menumbuhkan rasa hormat terhadap orang lain.

Source :  http://www.mepantiganbali.com
Atraksi Mepantigan Di Lumpur


Atraksi Mepantigan Api

 Atraksi Mepantigan For Kids

.Dokumentasi Pribadi : Edyanta Sinuaji & www.mepantiganbali.com

NaraHubung :  
Edyanta Sinuaji
* * *

No comments :

Post a Comment